7 Karyawan Lion Air Ditangkap Membobol Bagasi Penumpang

Sindikat pembobol diamankan
MEDAN VOICE| BANDARA KUALANAMU, 11.30 WIB Petugas AVSEC Bandara Kuala Namu Internasional Airport (KNIA) dan polisi mengamankan 7 karyawan maskapai Lion Air. Mereka ditangkap karena diduga sebagai sindikat pembobol bagasi penumpang pesawat, Jumat (23/10) jam 11.30 wib.

 General Manager (GM) PT AP II Cabang Bandara Kualanamu, Jaya Tahoma Sirait didampingi manajer keamanan Kuswadi membenarkan pihaknya telah mengamankan sindikat pembobol bagasi enumpang yang selama ini meresahkan penumpang. “Ya kita mengamankan tujuh diduga pelaku yakni RA, BA, IG, RG, IDS, JHS dan AI. Saat ini mereka masih dalam pemeriksaan,” kata Jaya Tahoma Sirait.

Jaya menerangkan, terungkapnya perbuatan ke 7 pelaku berawal dari laporan sejumlah penumpang pesawat Lion Air yang mengaku kehilangan sejumlah barang berharga miliknya dari bagasi pesawat. “Petugas keamanan memperketat pengawasan (monitoring) dan profiling, awalnya petugas mengamankan 2 orang dicurigai membongkar bagasi penumpang,” jelasnya.

Dirinya mengakui akibat aksi sindikat pembobol bagasi penumpang ini telah membuat suasana tidak aman serta tidak nyaman di Bandara Kualanamu. “Dari gerak-gerik meraka terindikasi akan melakukan sesuatu, ini sebuah sindikat seharusnya mereka mengamankan tapi ini mereka malah terlibat. Mereka akan diserahkan ke kepolisian dan akan kita monitor terus sampai ke pengadilan. Dua diamankan sementara lima lagi dimintai keterangan,” tegasnya.

Lanjut Jaya, untuk mengantisipasi kejadian serupa terjadi lagi pihaknya akan membentuk tim khusus untuk profiling (pengamatan) para pekerja serta menghimpun data base para pekerja sehingga para pelaku lainnya dapat segera terungkap. “Kami berusaha memberikan keamanan dan kenyamanan, diantara ketujuh yang diamankan ada yang mengaku sudah enam kali mencuri bagasi penumpang dan sudah bekerja 1 sampai 2 tahun,” ujar Jaya.

Selain membentuk tim khusus profiling pihaknya juga akan menambah CCTV dan akan melakukan evaluasi. “Kita akan menambah CCTV dan mengevaluasi secara rutin serta lebih fokus lagi saat penumpang akan menyerahkan bagasinya. Penumpang harus memberitahukan ada barang berharga di dalam bagasinya. Di sini ada tanggungjawab maskapai dan tanggungjawab yang bersangkutan,” jelas Jaya.

Masih menurut Jaya bahwa barangbukti yang diamankan berupa power bank, parfum dan uang milik penumpang. “Ketujuh orang yang diamankan masing-masing berinisial, IG, RG, IDS, JHS, BA, AI, RA. Mereka ada yang bertempat tinggal di Medan dan Deliserdang. Dan mereka semua pekerja di maskapai Lion Air,” terang Jaya.

Dikatakan Jaya Tahoma lagi, hasil data kehilangan penumpang dibagasi pesawat yang diperoleh pihaknya, selama Oktober 2015 sudah sering. Misalnya, tanggal 10 September 2015 seorang penumpang kehilangan dompet yang di bagasi, tanggal 9 Oktober kasus pengerusakan tas, tanggal 12 Oktober kehilangan uang sebesar 20 juta, 16 Oktober kehilangan tas, 18 Oktober kehilangan kamera dan perhiasan berlian dan tanggal 22 Oktober kehilangan tas juga di OOG, ujar Jaya. Kapolres Deliserdang AKPB Edi Fariadi didampingi Kapolsek Beringin AKP Iwan Kurnianto mengatakan pihaknya akan mengembangkan sindikat pembobol bagasi penumpang ini. (Dt)


No comments:

Write a Comment


Top